Sabtu, 26 Desember 2015

Tak Beri Uang, Wartawan BCN TV Bonyok Dihajar Preman

Tak Beri Uang, Wartawan BCN TV Bonyok Dihajar Preman

Pradanna,  wartawan BCN TV korban pengeroyokan di Taman Tunas Regency, Sagulung, Kamis (24/ 12) menunjukan surat laporan polisi. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
Pradanna, wartawan BCN TV korban pengeroyokan di Taman Tunas Regency, Sagulung, Kamis (24/ 12) menunjukan surat laporan polisi.
Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Pradanna Putra Tampi, 23, seorang wartawan BCN TV, babak belur dihajar para preman, karena menolak memberi uang saat berada di Taman Tunas Regency, Sagulung, Kamis (24/ 12), sekitar pukul 21.30 WIB malam. Atas kejadian itu, korban mengalami luka lebam di bagian mata sebelah kanan, dan bibir bengkak, akibat dihajar para pelaku. Saat ini korban diketahui sudah melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji.
Menurut pengakuan dari korban, kejadian bermula ketika korban sedang duduk bersama sorang teman perempuanya, bernama Meriyanda, di Taman yang berada di Tunas Regency, kemudian datang dua orang Anak Baru Gede (ABG), langsung meminta uang kepada korban, saat itu korban menolok memberikan uang kepada mereka.
“Dia minta uang. Bang ada tambah-tambah buat beli minum. Saya bilang preman ia,? saya jawab nggak ada,” kenang Pradanna.
Karena keduanya tidak mendapati uang dari korban, kemudian mereka langsung pergi. Tak begitu lama kemudian tiba-tiba kedunya datang lagi, kali ini keduanya membawa teman-temannya, berjumlah puluhan. “Datangnya rame, yang memukul saya waktu itu hanya lima orang,” ujar Pradanna.
Lanjut Pradanna mengaku ia tak sanggup melawan karena kalah jumlah dari para pelaku. Setelah beberapa kali dihajar, akhirnya warga datang menolong. Ketika korban hendak pergi pelaku sempat mengeluarkan pisau.”Pas saya jalan, salah satu dari merea bicara, keluarkan pisau,” ungkapnya.
Pradanna juga menuturkan kejadian serupa bukan kali itu saja dialaminya, di Taman Tunas Regency, sudah berkali-kali, tetapi sebelumnya tidak pernah sampai kejadian seperti ini.
“Dalam tahun ini, sudah tiga kali, pertama saya sama teman-teman duduk, sempat dikasih uang sama teman saya, kedua nggak dikasih dan yang terakhir ini nggak dikasih saya dipukul,” terangnya.
Kejadian ini membuat Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kepri, Saugi Sahab, angkat bicara, ia mengaku mengutuk keras pelaku pengeroyokan terhadap Pradanna. Ia meminta kepada Kapolresta Barelang, agar menindak tegas para pelaku.”Kita minta pihak kepolisian segera bertindak,” ujar Saugi.
Sementara itu Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin saat dikonfirmasi mengaku akan mengusut tuntas atas kejadian tersebut,”Kita akan melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” kata Asep.
Asep mengaku tidak main-main dan tidak ada toleransi terhadap pelaku kejahatan di Batam, tidak akan membiarkan kejahatan merajalela.
Tidak hanya itu, aksi premanisme diketahui juga kerap terjadi, di Bukit Kemuning, Seibeduk. Sukono, ketua RW Bukit Kemuning, Seibeduk, mengaku di Bukit Kemuning kerap terjadi aksi pemalakan, kejadian tersebut sering sekali terjadi terutama pada malam Minggu, tak jarang petugas keamanan setempat sering mengamankan para pelaku dan menyerahkan pelaku kepihak keluarga dan kepolisian,”Pelakunya rata-rata anak-anak, mereka meminta uang, kalau tidak ada uang rokok, kalau tidak ada juga minta bensin dengan selang yang sudah mereka siapkan” kata Sukono.
Sukono berharap pada pihak kepolisian agar bisa melakukan patroli di lokasi tersebut, agar aksi kejahatan bisa dicegah. (cr14/bpos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar