Kamis, 07 April 2016

Perempuan Ini Optimalkan Medsos Untuk Pasarkan Novel Karya Suaminya



Perempuan Ini Optimalkan Medsos Untuk Pasarkan Novel Karya Suaminya
http://www.gravatar.com/avatar/8149c6ab74298b240d51caa1f58e2c91.jpg?s=100&d=
By tgadmin05 Feb 2015, 22:30:43 WIBSOSOK
Perempuan Ini Optimalkan Medsos Untuk Pasarkan Novel Karya Suaminya
Berita Populer
Berita Terkait
Oleh: Mark Fauzi

TANOHGAYO.COM - Kebanyakan dari kita menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube dan lainnya sebagai media untuk berkomunikasi satu sama lain. Tidak jarang media sosial disalahgunakan untuk melakukan hal-hal negatif seperti menebar kebencian, provokasi, agitasi, hoax hingga propaganda.

Namun banyak juga yang melihat media sosial sebagai sarana yang tepat untuk memasarkan produk mereka, apapun jenisnya, mulai dari batu alam, gadget, perangkat elektronik hingga novel, bacaan fiksi untuk kaum dewasa yang menceritakan sosok (karakter) tertentu dalam menjalani hidup yang penuh suka duka hingga mencapai sebuat titik tertentu.

Ayu Indah (
22) merupakan salah satu contoh bagaimana media sosial dapat dioptimalkan untuk memasarkan novel-novel karya suaminya sendiri, Eche Subki S. Lewat akun Facebook miliknya, Dinda, ia tidak sungkan memasarkan novel-novel dengan aneka judul, baik secara terbuka maupun "door to door".

Secara terbuka, di wall pribadi miliknya Ayu secara konsisten membuat postingan berupa promosi tentang novel yang ia pasarkan, seperti "Cinta Berkabut Jingga", "Lelaki Duka", "Tukang Burger Keliling Naik Pesawat", dan masih banyak lagi. Tentu saja postingan tersebut menarik para pengguna Facebook lain yang kebetulan punya hobby membaca tulisan berupa fiksi, baik roman, novel, cerpen, hingga cerita bergambar.

Tidak sampai disitu, saat mengirim order ke pelanggannya Ayu tidak segan-segan memposting resi pengiriman berikut nomor dan tanggalnya, serta perkiraan waktu barang akan diterima. Fairly opened!

Masih melalui Facebook, selain memasarkan produknya secara terbuka, perempuan berkulit kuning langsat ini juga menggunakan cara lain yang dapat dikategorikan sebagai "backdoor marketing" alias "on-line door to door" dengan cara menghubungi calon pembeli lewat inbox. Kelihatannya simpel tapi efeknya sungguh dahsyat: Ayu kini memiliki ribuan pelanggan tetap yang selalu memesan novel karya suaminya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk menjangkau para pengguna media sosial dengan skala yang lebih luas,
Ayu mojang Priangan ini juga memposting video singkat, berdurasi sekitar 2 menit 40 detik di YouTube. Di sana Ayu dengan lugas memperkenalkan diri berikut novel yang ia pasarkan. Pendek kata, Ayu merupakan salah seorang yang mampu mengoptimalkan media sosial untuk melancarkan urusan bisnis.

Hingga saat ini TanohGayo belum mengetahui dengan pasti alasan dibalik optimalisasi media sosial untuk memasarkan produknya. Dugaan penulis, cara itu dilakukan karena kemudahan untuk mengakses calon pelanggan dalam skala yang lebih luas serta hemat biaya.

Nah, bagi sebagian (sangat kecil) pembaca yang selama ini agak kebingunan dalam mempergunakan media atau jejaraing sosial, mulai saat ini tidak ada salahnya untuk belajar mempergunakan akun Facebook atau Google Plus anda untuk hal-hal yang bermanfaat, termasuk dalam berbisnis.
 
     

NASKAH KE 2


Setiap ada kemauan disitu terbentang jalan. Pepatah itu menjadi pegangan bagi wanita muda berparas cantik, Ayu Indah dalam membantu memasarkan hasil karya suaminya tercinta, Eche Subki S yang sudah melahirkan beberapa judul novel yang tersebar di nusantara.
     Salah satu anugerah Allah diberikan kepada Ayu Indah dalam memasarkan buku-buku tentang novel dan puisi hasil karya siaminya, bahwa pemasaran tidak selalu turun ke lapangan menemui pembeli, tetapi dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
     Ayu Indah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan novel dan puisi melalui akun facebook miliknya sendiri. Pemasaran dilakukannya secara terbuka maupun “door to door”. Bahkan di wall pribadi miliknya, Ayu membuat postingan sebagai ajang promosi novel dan puisi karya sang suami tercintanya, Eche Subki. Diantar judul novel dan puisi yang ada pada postingan miliknya yaitu, Cinta Berkabut Jingga, Lelaki Duka, Tukang Burger Keliling Naik Pesawat serta berbagai judul novel lainnya serta buku-buku berisi kumpulan puisi dan cerpen.
     Saat bincang-bincang dengan Singgalang, Ayu Indah Mojang Priangan itu memaparkan, bahwa selain memasarkan produknya secara terbuka, perempuan berkulit kuning langsat pemilik tahi lalt di bibir kanan itu juga menggunakan cara lain yang dapat dikategorikan sebagai “back door marketing” atau “online door to door” dengan cara menghubungi pembeli lewat inbox di facebook. Kelihatannnya simpel tapi efeknya sungguh dahsyat. Ayu kini sudah memiliki ribuan pelanggan tetap yang selalu memesan novel karya suaminya yang tersebar di seluruh tanah air ini.
     Untuk menjangkau para pengguna media sosial dengan skala yang lebih luas, Ayu juga sengaja memposting video singkat yang berdurasi sekitar 2 menit 40 detik di You Tube. Di sana Ayu dengan lugas memperkenalkan diri beserta novel yang ia pasarkan. Dengan arti kata, Ayu merupakan salah seorang yang mampu memanfaatkan media sosial dengan optimal untuk melancarkan urusan bisnisnya.
     Tidak hanya sampai di situ, dengan penuh rasa tanggungjawab karena menyangkut usaha bisnis nyata bukan rekayasa, Ayu tidak segan-segan memposting resi pengiriman diserta nomor dan tanggal serta perkiraan barang akan diterima pelanggan. Ayu memanfaatkan jasa PT. Pos Indonesia (Persero) untuk mengirimkan barang kepada pelanggan. Singgalang sendiri merupakan salah satu dari ribuan pelanggan yang sudah menerima dan menikmati buku kumpulan puisi berjudul Puisi Ayu Indah Kolaborasi.
     Kegigihan dan niat tulus Ayu Indah dalam memasarkan buku-buku novel dan puisi karya suaminya juga sudah diekspos oleh beberapa media online diantaranya media online Tanoh Gayodanbanyak yang lainnya. Sementara di Kalimantan Selatan sendiri semua media cetak sudah ikut mempublikasikan melalui tulisan atau berita dari wartawannya. Begitu juga di NTB, dengan adanya berita pada media menjadikan buku terjual laris.
     “Melalui usaha bisnis online itu mulai ada pembeli pada 2013 lalu, yaitu pejabat kecamatan yang merupakan warga Depok, Jawa Barat. Dari situ aku berfikir bahwa calon pelanggan diutamakan orang dewasa. Apakah itu dia seorang pejabat, pengusaha, pengacara, pendidik atau profesi lainnya. Dengan catatan pelanggan aku itu memiliki Anjungan Tabungan Mandiri (ATM) bank apa saja.
     Dari situ aku mulai mencari pertemanan dengan orang-orang yang berprofesi demikian, akhirnya laku dech. Alhamdulillah usaha yang aku lakukan mendapat tanggapan positif, dan usaha ku laris manis. Bahkan ada seorang mantan jenderal yang sengaja menyumbangkan duitnya untuk membeli buku novel dan puisi yang beliau sumbangkan kepada salah satu perpustakaan yang beliau tunjuk.,”katanya sambil mengumbar senyum.
     Buku yang aku pasarkan melalui media sosial berupa novel, puisi dan cerpen yang merupakan hasil karya kolaborasi dengan penulis lain. Aku sendiri hanya menulis puisi yang diterbitkan secara kolaborasi. Maklum karena masih dalam taraf belajar dengan guru tunggalnya suami aku sendiri.
     Alhamdulillah udah hampir seluruh wilayah di republik tercinta ini menikamati novel, puisi dan cerpen hasil karya suami ku tercinta serta dalam bentuk kolaborasi beberapa penulis cerpen dan puisi. Bahkan orang Indonesia yang menetap di negara Paman Sam Amerika serikat sendiri sudah banyak yang beli. Kalau secara grafik memang pembeli paling banyak berasal dari daerah Kalimantan Tengah, Jakarta, Tangerang, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, karena orang Sumatera umumnya pencinta dan peminat karya sastra.
     Sekarang kami baru menerbitkan pusi dan cerpen dengan dukungan sederet orang-orang boleh dibilang hebat yang bisa mempengaruhi tingginya nilai jual dari segi kuantitatif. Yang turut terlibat dalam buku itu antara lain, Dr. Ing Ignas Iryanto, SF, M. Eng. Sc. CSRS (cerpen)-Jakarta. Suyitno Harjowakijo (pusi-Palembang. Acep Ngadiman (pusi)-Kalimantan Tengah. Neneng Novesha Dewi (puisi)-mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta serta suami aku sendiri Eche Subki. S dibidang cerpen dan puisi,”paparnya penuh optimis.
     Ayu Indah juga mengungkapkan suka dukanya memasarkan buku-buku memanfaatkan media sosial khususnya facebook. Aku sengaja mengunjungi calon pelanggan melalui inbox di facebook. Tidak mudah untuk meyakinkan pembeli. Banyak yang curiga dan macam-macam, karena mereka menyangka akan terjebak pada modus penipuan. Tidak sedikit mereka yang merayu aku macam-macam, dan apabila dinilai keterlaluan langsung aku blokir aja pertemanan dengannya. Aku selalu jaga diri sebagai seorang muslimah, dan diupaykana untuk tidak bertemu langsung dengan pelanggan untuk menghindari efek negatif yang bisa merusak keharmonisan rumahtangga. Sementara sukanya, para pembeli atau pelanggan mayoritas dari kalangan menengah ke atas. Mereka tidak banyak neko-neko tapi langsung memesan, akhirnya mereka menyatakan puas begitu pesanan sampai dan membaca hasil karya berupa novel, puisi maupun cerpen.
     Insya Allah 5 novel yaitu, Tasbih, Lelaki Duka, Tanah Surga, Cinta Berkabut Jingga dan Tukang Burger Keliling Naik Pesawat sudah diikutsertakan pada pameran buku di Franfurt, Jerman yang dipimpin Asma Nadia dan suaminya Alamsyah,”pungkas Ayu. (*).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar