Rabu, 26 Agustus 2015

Paus, Ijinkan Perceraian dalam Katolik

Paus, Ijinkan Perceraian dalam Katolik

Sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan dari Paus Francis, Pemimpin umat Katolik sedunia. Paus mengatakan bahwa “berpisah” dimungkin jika memang diperlukan secara moral. Maksudnya adalah Paus mengijinkan adanya perceraian dalam Katolik, jika hal tersebut tidak dapat lagi dihindari.
“Ada kasus di mana pemisahan tidak bisa dihindari,” kata Paus saat audiensi umum mingguannya, Rabu (24/6). Ia berharap ini akan menjadi pesan untuk mendorong kasih sayang yang lebih besar dalam Gereja menjelang pertemuan global gereja bulan Oktober mendatang.
Seperti diketahui, Katolik melarang adanya perceraian, karena kepercayaan yang mereka anut adalah,” Segala sesuatu yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak dapat dicerai beraikan oleh manusia.” Dan sikap Paus Francis yang memberi sinyal dimungkinkannya perceraian terjadi diantara pemeluk umat Katolik menandai perubahan nada dalam sikap Gereja Katolik untuk pernikahan bermasalah.
“Kadang-kadang, bahkan dapat secara moral diperlukan, ketika itu tentang melindungi pasangan lemah atau anak-anak muda dari luka yang lebih serius yang disebabkan oleh kekerasan dan intimidasi, penghinaan dan eksploitasi,” katanya.
Masalah ini mungkin akan dibahas selama sinode – sebuah pertemuan uskup – mendatang. Paus Francis diharapkan akan membantu mendamaikan pemikiran Katolik dengan realitas kehidupan masyarakat di awal abad ke-21.
Sebuah perkawinan adalah perpaduan antara dua manusia menjadi sepasang suami istri yang mempunyai latar belakang serta kebiasaan yang berbeda. Perbedaan yang ditimbulkan dari pasangan itu sendiri maupun perbedaan dari latar belakang keluarga masing-masing pasangan.
Perkawinan sejatinya dapat dipertahankan hingga ajal memisahkan, namun terkadang dalam perjalanan hidup perkawinan itu sendiri timbul banyak persoalan yang tekadang jika perkawinan tersebut dilanjutkan akan timbul hal yang kurang baik, bahkan terkadang timbul adanya pertengkaran dan juga kekerasan fisik.
Jika telah terjadi hal seperti itu, maka perlu adanya peninjauan kembali apakah perkawinan tersebut perlu dilanjutkan. Jika perceraian adalah jalan terbaik untuk hubungan yang lebih baik, maka tidak ada salahnya kita mengambil langkah tersebut. Memang dampak buruk dari perceraian adalah kehidupan anak terseebut pasca perceraian orang tuanya. Namun tidak sedikit anak yang bahagia setelah orang tuanya bercerai. Mereka malah lebih rukun setelah perceraian.
Daripada bersatu dalam permusuhan, lebih baik berpisah dalam kebaikan.

m aktualpost com Paus ijinkan Perceraian dalam Katolik, apakah paus ijinkan perceraian, paus ijinkan perceraian dalam katolik, PAUS IJINKAN PERCERAIAN DI AGAMA KATOLIK, paus perceraian, perbedaan kasih sayang masing2 anak, Perceraian dalam katolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar