Senin, 05 Mei 2014

14 MAHASISWA DI ANIAYA POLISI BATAM





Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh 16  mahasiswa menuntut penuntasan rekening gendut PNS Batam dan pemadaman listrik oleh PLN Batam di depan Pemko Batam berakhir adu jotos 14 mahasisiwa dihajar polisi, sementara 2 orang  demostra kabur karena takut. 2 orang ini mahasisiwi. Senin (6/5/14). Pendemo terlibat di pukuli dengan ratusan petugas kepolisian, Sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka. 14 Orang pendemo diamankan polisi ke polresta barelang.

Adu jotos ini berawal saat Andre, seorang mahasiswa terlibat dorong-dorongan dengan pihak kepolisian. Andre terjatuh dan langsung dikerumuni oleh puluhan anggota polisi. Tanpa dikomando beberapa anggota polisi melayangkan pukulan ke Andre.

"Jangan pukuli teman kami, kami ini mahasiswa hanya mau melakukan aksi demonstrasi. Kenapa malah kami dipukuli," katanya.

Setelah itu, Tongku April, Koordinator Umum demonstran mengambil alih untuk orasi. Ia mengaku kecewa dengan sikap petugas kepolisian yang terlalu agresif menghadapi pendemo. Kekesalan Tongku diungkapkannya dalam sebuah kalimat yang menyinggung perasaan petugas kepolisian.

"Kalian digaji dari uang rakyat. Polisi adalah babu," kata Tongku seorang pendemo.

Mendengar kata-kata tersebut, petugas langsung naik pitam dan ramai-ramai memukuli pendemo. Berbagai hujatan juga dilontarkan oleh pihak kepolisian. Sejumlah mahasiswa sempat menangis karena tindakan pihak kepolisian yang terlalu agresif.

"Apa kamu bilang, siapa yang babu. Kami bukan babu. Kalau mau demo bagus-bagus jangan menghina," teriak seorang petugas polisi.

Akibat baku pukul tersebut pelipis Tongku robek. "Kami hanya belasan orang, tetapi kenapa semua pukuli kami," kata Tongku.

Seorang pendemo yang tidak terima dari aksi petugas kepolisian juga sempat emosi dan mengambil batu. Tetapi batu tersebut tidak sempat melukai pihak kepolisian. Ia langsung diamankan oleh petugas kepolisian.

Kericuhan semakin tidakterelakkan. Semua pendemo dibawa paksa dan diamankan ke lantai satu gedung Pemko Batam. Ini dilakukan untuk meredam emosi pihak kepolisian. Kapolsek Batam Kota Kompol Suherman Zain berteriak minta anggota polisi yang lainnya untuk tidak lagi memukul pendemo.

"Jangan ada lagi yang mukul," teriak Zain.

Tidak lama berselang, pendemo kemudian dibawa ke halaman Pemko Batam. Di sana 14 pendemo yang diamankan dibariskan sambil menunggu mobil operasional Polresta Barelang. Mereka dibawa ke Polresta, dan pihak kepolisian menyita batu dan sejumlah dokumen milik pendemo.

Terkait aksi tersebut Kabag Ops Polresta Barelang Kompol Himawan Banuaji tidak bersedia komentar. Tetapi ia membantah adanya pemukulan. "Nantilah komentarnya," katanya.
Nikolaus amun mama stv batam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar