Rabu, 03 September 2014

PERILAKU DEWAN SEPERTI ANAK TK



PERILAKU DEWAN SEPERTI ANAK TK

BWakil Ketua I DPRD Kota Batam Ruslan Kasbulatov mengatakan bahwa pengadaan kursi baru di ruang paripurna dan komisi sudah tepat. Kursi ini bisa mencegah atau mengurangi  perilaku anggota DPRD saat paripurna, yang dinilai seperti anak TK. Di mana saat sidang paripurna, banyak anggota dewan yang tidak menghadap ke pimpinan sidang bahkan ada yang membelakangi pimpinan DPRD dan Kepala Daerah.
"Saya berani mengatakan perilaku anggota dewan saat sidang paripurna seperti anak TK. Putar sana putar sini. Kursi yang dulu ada rodanya dan bisa berputar memungkinkan mereka dengan cepat membelakangi pimpinan sidang," katanya.
Ruslan mengakui bahwa dirinya yang mendorong agar kursi DPRD diganti. Mengingat kursi yang lama sudah tidak diganti sekitar 15 tahun. Dan kualitas kursi yang baru sekarang yang terbuat dari jati akan mampu digunakan selama 35 tahun ke depan.

"Saya tidak ada kepentingan dalam pengadaan kursi ini. Tetapi mari kita lihat perilaku dewan sendiri saat sidang, Sangat memprihatinkan. Ini yang harus kita rubah," katanya.
Ruslan mengakui bahwa di gedung DPRD saat ini masih kekurangan kursi. Banyak staff yang tidak ada kursinya.
"Kita kekurangan kursi. Lihat staff di ruangan saya. Ada yang tidak punya kursi. Lagian kalau kursi yang lama anggota dewan sering ketiduran saat sidang," katanya.
Sekretaris DPRD Kota Batam Marzuki mengatakan bahwa jumlah pengadaan kursi dan meja DPRD Batam itu, anggarannya tidak terlalu besar. Di mana untuk meja sebanyak 70 unit, pagu Rp 400 juta dan pemenang lelang sebesar Rp 398 juta. Sementara untuk kursi sebanyak 148, pagu anggarannya Rp 400 juta dan pemenang lelang Rp 368 juta.
Marzuki mengatakan sebanyak 26 meja dan 70 kursi akan ditempatkan di ruang paripurna, sisanya akan ditempatkan di empat ruang fraksi.
Marzuki mengatakan bahwa selama ini DPRD Batam memang kekurangan kursi. Makanya, dipastikan kursi lama yang ada di gedung Paripurna tidak ada yang terbuang.
"staff di DPRD ini lebih dari 200 orang. Banyak yang tidak ada kursinya. Makanya tidak akan ada kursi yng terbuang. Semua akan tetap kita pakai. Kita pilih kayu Jati biar bisa tahan lama," katanya.
Dari pengamatan Batam Pos dalam sidang paripurna kemarin, memang tidak ada lagi anggota dewan yang membelakangi pimpinan sidang. Meski memang masih ada sebagian dewan yang asyik mengobrol saat Walikota Batam Ahmad Dahlan memberikan pidato.
Terlihat Ruslan Ali Wasyim dan Yunus muda terlihat asyik mengobrol saat Dahlan baca pidato. Demikian dengan anggota dewan lainnya.
Anggota dewan memang kerap memanfaatkan kursi yang berputar dan ada roda itu untuk bertindak seenaknya saat paripurna. Ada yang ketiduran, ada yang bergeser ke arah temannya dengan kursi yang tetap menempel.
Terkait pernyataan Ruslan ini, sejumlah DPRD Batam tidak banyak berkomentar. Eddie C Lummawie, anggota komisi I tidak mau berkomentar. Tetapi Sallon Simatupang, anggota komisi II sebelumnya mengakui bahwa memang banyak oknum DPRD Batam yang sering membelakangi pimpinan sidang dan kepala daerah.
Menurutnya, meski kursi DPRD Batam diganti dengan yang tidak ada roda, tidak menjamin anggota dewan tidak membelakangi pimpinan sidang. "Itu tergantung anggota dewannya, kalau memang ada niat, kursi itu juga bisa diangkat," katanya.
ANAK PULAU LEMBATA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar