Rabu, 03 September 2014

WARGA MENGELUH SMA NEGERI TAK ADA DI BATUAJI




WARGA MENGELUH SMA NEGERI TAK ADA DI BATUAJI

 Warga Batuaji mengeluhkan tidak adanya sekolah SMA  di kecamatan tersebut. Padahal kecamatan Batuaji merupakan kecamatan terpadat di Kota Batam. Imbasnya warga Batuaji kesulitan untuk menyekolahkan anaknya ke SMA Negeri.

Suherdi, Warga kelurahan Buliang, Batuaji sengaja datang ke DPRD Kota Batam untuk menyuarakan hal tersebut. Ia mengaku kecewa karena anaknya kesulitan untuk sekolah di SMA Negeri. Beberapa sekolah ia datangi tetapi tidak diterima karena alasan bukan satu rayon dan tidak masuk dalam daftar anak bina lingkungan, atau anak yang dekat dengan sekolah.

"Saya warga Batuaji tetapi tidak bisa menyekolahkan anak saya di Batuaji. Saya ke SMA di Sagulung, katanya kami tidak menjadi prioritas karena bukan warga Sagulung," katanya saat RDP di komisi IV, Selasa (15/7)

Menurut Suherdi,Kelurahan Buliang merupakan yang terpadat, tetapi di kelurahan tersebut tidak ada SMA. Ia meminta kepada Pemko Batam untuk membangun SMA negeri di daerah Batuaji.

"Banyak orang tua yang tidak sanggup menyekolahkan anaknya ke swasta. Katanya sekarang wajib belajar, tapi kalau seperti ini, sama saja itu omong kosong," katanya.

Mendengar pernyataan tersebut, Mesrawati Tampubolon, anggota komisi I DPRD Batam menuding bahwa pembangunan itu tidak ada karena tidak ada lahan.

"Emang lahannya di mana?," katanya.

Nuryanto, anggota komisi I yang ikut dalam RDP tersebut meminta pihak dinas pendidikan untuk melakukan pemetaan jumlah siswa per wilayah. Di mana nantinya akan diketahui jumlah anak didik di setiap kecamatan. Dengan demikian akan diketahui di daerah mana nantinya yang membutuhkan sekolah.

"Misalnya di Batuaji, didata berapa siswa SD, SMP dan SMA. Di data di kelurahan mana, jadi bisa nanti diketahui di mana akan dibangun sekolah," katanya.

Sementara itu, Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan bahwa persediaan lahan untuk sekolah di Batuaji dan daerah lain masih ada. Ia mengatakan bahwa untuk sekolah lahan masih tersedia. Pihaknya mengaku tidak pernah menghalangi atau mempersulit pembangunan sekolah di Batam.

"Lahannya itu masih ada untuk sekolah, dan itu sudah ada di RTRW.Silahkan kalau mau dibangun. Kita tidak pernah mempersulit," katanya. (ian)

ANAK PULAU LEMBATA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar