Rabu, 19 November 2014

PWI Kepri Desak Kapolri dan Panglima TNI Bertanggung Jawab

Empat Wartawan Terjebak di Mako Brimob Polda Kepri
PWI Kepri Desak Kapolri dan Panglima TNI Bertanggung Jawab

Rabu, 19-11-2014 | 21:05 WIB | Penulis: Dodo

save-journalist.jpg
Berita lainnya :

PWI Kepri Desak Kapolri dan Panglima TNI Bertanggung Jawab

Rentetan Tembakan Juga Mengarah ke Tempat Evakuasi Wagub Kepri dan Jurnalis

Hingga Malam, Suara Tembakan Masih Terdengar di Sekitar Mako Brimob Polda Kepri

Empat Jurnalis Dievakuasi ke Mako I Brimob Polda Kepri dengan Mobil Baracuda




BATAMTODAY.COM, Batam - Bentrokan yang berujung baku tembak antara prajurit Yonif 134/Tuah Sakti melawan anggota Brimob Polda Kepri mengancam keselamatan masyarakat dan wartawan. Bahkan, sampai dengan pukul 21.00 WIB, empat orang wartawan masih terjebak di Mako Brimob.

Mereka itu adalah Gabriel P Sara (Batamtoday.com), Muhammad Bunga Ashab (Koran SINDO Batam), Dedi Manurung (Haluan Kepri) dan Zabur Anjasfianto (Tribun Batam).

Demi keselamatan mereka itu, PWI Kepri sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak berwenang di Batam. Mulai dari pihak Brimob Polda Kepri maupun TNI serta pihak lain. Namun karena situasinya yang tidak kondusif, akhirnya pihak Brimob Polda Kepri  menyarankan kepada para wartawan itu untuk tetap bertahan dulu. "Kami mendapat saran agar untuk sementara waktu para wartawan yang terjebak di Mako Brimob Polda Kepri, demi keselamatan mereka," ungkap Ketua PWI Kepri, Ramon Damora, Rabu (19/11/2014) malam.

Meski demikian, PWI Kepri mendesak agar pimpinan tertinggi dari kedua instansi tersebut untuk bertangung jawab atas keselamatan nyawa para wartawan tersebut. "Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman, harus turun langsung menyelesaikan masalah konflik ini. Mereka harus bertanggung jawab atas keselamatan nyawa wartawan Batam itu," tambah Ramon lagi.

Ketua PWI Kepri itu juga mendesak kepada Kasat Brimob Polda Kepri agar tidak membedakan prosedur penanganan keselamatan warga sipil yang terjebak di Mako Brimob itu. Semuanya harus diberi rompi anti peluru. Jangan mengambil risiko atas nyawa para wartawan itu. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar